Semarang – Lazismu Wilayah Jawa Tengah (Jateng) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan dampak program sosial dengan menggelar “Sekolah Program Lazismu se-Jateng.” Kegiatan strategis ini berlangsung selama enam hari penuh, terhitung sejak Jumat, 10 Oktober, hingga Rabu, 15 Oktober 2025, bertempat di Hotel Candi Indah, Semarang. Sekolah program ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan dari Lazismu di seluruh daerah se-Jawa Tengah.
Acara pembukaan Sekolah Program Lazismu ini dihadiri oleh sejumlah tokoh sentral, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Direktur Lazismu Pusat, Ibnu Tsani, M.Sos., dan Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Jateng, Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI., Ak., CTA, ACPA, CertDA.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya perubahan paradigma dalam menjalankan program filantropi Islam. Beliau menekankan perlunya memperkuat orientasi program dari sekadar output—yaitu apa yang dihasilkan—menjadi outcome—yaitu dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat.
“Kegiatan yang berlangsung selama enam hari lima malam ini diikuti oleh seluruh perwakilan daerah se-Jawa Tengah. Kami menyadari bahwa meskipun Lazismu Jawa Tengah telah dua kali meraih predikat Lazismu Terbaik dan kini tidak lagi masuk dalam kategori tersebut, peluang tetap terbuka untuk berkompetisi di bidang program dan penghimpunan terbaik,” ujar Dwi Swasana Ramadhan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini telah terdata 38 program unik dari berbagai daerah, dengan target ambisius untuk meraih tujuh penghargaan dalam kategori program berdampak. Dwi Swasana juga menekankan pentingnya membangun fundraising by program dengan pendekatan berbasis solusi terhadap akar masalah masyarakat. Ia memberikan contoh nyata keberhasilan Lazismu di Kampung Barutikung, Semarang, yang menjadi lokasi praktik lapangan peserta, yang dulunya dikenal sebagai “kampung preman.”
“Melalui intervensi sosial, Lazismu membantu menyelesaikan akar permasalahan, sehingga kepercayaan masyarakat meningkat dan berdampak pada penguatan fundraising,” jelasnya. Ia menutup sambutannya dengan harapan agar Sekolah Program Lazismu menjadi sarana peningkatan kapasitas (upgrade skill) dan peningkatan dampak (upgrade impact), serta melahirkan kader-kader penggerak Lazismu yang inovatif, berdampak, dan mampu memperluas manfaat bagi Muhammadiyah serta masyarakat luas.
Direktur Lazismu Pusat, Ibnu Tsani, M.Sos., turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif Lazismu Jateng dalam meningkatkan kapasitas amil dan memperkuat kualitas program. Beliau menekankan pentingnya profesionalitas, inovasi, dan sinergi antarlevel Lazismu agar setiap program benar-benar berdampak bagi mustahik dan masyarakat luas.
“Kami mengingatkan bahwa keberhasilan Lazismu tidak hanya diukur dari jumlah dana yang disalurkan, tetapi dari seberapa besar perubahan yang dirasakan oleh penerima manfaat,” tutur Ibnu Tsani, yang juga didapuk sebagai salah satu pemateri. Beliau juga berbagi strategi pengelolaan program nasional Lazismu yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan.
Di akhir sambutannya, Ibnu Tsani mengajak seluruh peserta untuk terus bersemangat belajar, berkolaborasi, dan berkomitmen menjadikan Lazismu sebagai lembaga zakat modern yang amanah, profesional, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.
Baca Juga: Rakorwil Lazismu Jateng 2025 Dorong Inovasi & Kolaborasi untuk Dampak Sosial dan SDGs
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag., menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Lazismu dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan zakat melalui program pelatihan dan pendampingan strategis seperti sekolah program ini.
Beliau menegaskan bahwa pengelolaan zakat, infak, dan sedekah harus berorientasi pada pemberdayaan dan kemajuan umat, bukan sekadar penyaluran dana. “Semangat zakat harus mampu mendorong lahirnya kemandirian ekonomi di kalangan masyarakat, sehingga mustahiq dapat bertransformasi menjadi muzakki,” tegas Dr. KH. Tafsir, M.Ag.

Kegiatan Sekolah Program ini diharapkan dapat menghasilkan kerangka berpikir dan implementasi program yang lebih terukur, inovatif, dan menghasilkan dampak sosial yang signifikan, sebagaimana ditekankan oleh para pimpinan. Sekolah program yang berlangsung selama enam hari ini merupakan upaya nyata Lazismu Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas program atau pendayagunaan impact Lazismu terhadap masyarakat agar bisa lebih terukur, melalui serangkaian sesi kelas dan praktik lapangan di Bandarharjo Barutikung, Semarang.











Butuh Bantuan?
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar Zakat, Infaq, Sedekah dan Fidyah silahkan Hubungi Kami!