Masih banyak yang bingung membedakan antara infak, sedekah, dan zakat. Tiga istilah ini sering dipakai bergantian, padahal memiliki arti dan hukum yang berbeda. Pada artikel ini, Lazismu mengajak Sahabat memahami pengertian infak, dalil, manfaat infak, hingga praktiknya di era digital secara amanah, sederhana, dan mudah dipraktikkan.
Kenapa Banyak yang Bingung tentang Infak?
Agar pemahaman merata, kami menegaskan sejak awal bahwa pengertian infak berbeda dari sedekah dan zakat—penempatan istilah yang tepat membantu penyaluran lebih amanah.
Tidak jarang, kita menggunakan kata sedekah dan infak seolah sama. Bahkan ada yang menyamakannya dengan zakat. Padahal, meski ketiganya berkaitan dengan memberi harta, ruang lingkup dan hukumnya berbeda. Pemahaman yang tepat membantu kita menyalurkan harta dengan ikhlas, lebih transparan, dan berdampak.
Pengertian Infak Secara Umum
Infak menurut bahasa adalah…
Secara bahasa, kata tersebut berasal dari Arab anfaqa yang berarti “mengeluarkan” atau “membelanjakan”. Jadi, secara umum, infak adalah mengeluarkan sebagian harta untuk suatu keperluan.
Infak dalam istilah syariat
Dalam istilah syariat, infak artinya mengeluarkan harta di jalan yang dibenarkan agama, baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Tidak ada batasan jumlah tertentu, dan hukumnya dapat berbeda tergantung kondisi (wajib, sunnah, makruh, atau haram). Dengan pemahaman ini, penyaluran bisa dilakukan secara profesional dan akuntabel.
Infak atau infaq: variasi ejaan yang sama
Infak atau infaq—keduanya benar. “Infak” mengikuti kaidah bahasa Indonesia, sedangkan “infaq” dekat dengan transliterasi Arab. Maknanya sama; yang utama adalah niat dan ketepatan penyalurannya agar memberdayakan penerima.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Anjuran Berinfak
Rujukan wahyu menegaskan bahwa amalan ini dicintai Allah dan berpahala besar, menjadi landasan kuat bagi praktik sosial yang berkelanjutan.
QS Al-Baqarah 2:261 dan makna kebaikan berinfak
Allah berfirman:
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menegaskan bahwa memberi di jalan Allah bernilai kebaikan berlipat ganda—sebuah solusi untuk menghadirkan kebermanfaatan sosial yang luas.
Hadis Nabi tentang memberi nafkah keluarga
“Satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau infakkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa memberi nafkah kepada keluarga juga termasuk amalan memberi harta.
Perbedaan Infak, Zakat, dan Sedekah
Bagian ini menyoroti perbedaan ruang lingkup dan hukum secara ringkas agar pembaca mudah membedakan keduanya dibanding zakat.
Aspek | Infak | Zakat | Sedekah |
---|---|---|---|
Hukum | Bisa wajib, sunnah, makruh, haram | Wajib (bagi yang memenuhi syarat) | Sunnah (anjuran) |
Jumlah | Tidak ditentukan | Ditentukan (2,5%, dll.) | Tidak ditentukan |
Sasaran | Luas (keluarga, tetangga, umum) | 8 golongan mustahik | Luas, bisa materi & non-materi |
Bentuk | Harta/benda | Harta tertentu | Harta, tenaga, doa, senyum |
Ringkasan ini membantu menjawab pertanyaan populer tentang bedanya infak dan sedekah serta posisinya dibanding zakat.
Baca lebih lengkap tentang Perbedaan Zakat Infak dan Sedekah
Macam-Macam Hukum Infak
Dalam konteks fikih, pengeluaran harta ini dapat bernilai wajib, sunnah, makruh, atau haram sesuai tujuan dan cara penyaluran.
-
- Wajib → seperti memberi nafkah kepada keluarga.
- Sunnah → memberi di luar kewajiban, misalnya membantu tetangga.
- Makruh → memberi berlebihan hingga menyusahkan diri sendiri.
- Haram → memberi untuk hal yang dilarang agama (misalnya mendukung maksiat).
Adab dan Etika Berinfak
Baik ditulis dengan ejaan apa pun, adabnya sama: menjaga keikhlasan, menjauhi riya, dan memprioritaskan yang terdekat agar manfaatnya nyata.
-
- Niat ikhlas → bukan karena ingin dipuji.
- Tidak riya → sebaiknya tidak diumumkan jika berpotensi pamer.
- Memprioritaskan yang terdekat → keluarga, kerabat, lalu masyarakat luas.
Prinsip-prinsip ini menjaga keikhlasan pemberi dan martabat penerima, sekaligus memastikan penyaluran tepat sasaran.
Manfaat Infak dalam Kehidupan
Ulasan berikut merangkum manfaat infak bagi pribadi dan masyarakat—dari membersihkan hati hingga memperkuat solidaritas.
-
- Menumbuhkan kepedulian sosial → melatih kepekaan terhadap sesama.
- Membersihkan hati dari sifat kikir → hati lebih lapang dan tenang.
- Menguatkan solidaritas umat → mempererat persaudaraan dan gotong royong.
Contoh Praktik dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengacu pada definisi, infak menurut bahasa adalah mengeluarkan sebagian harta; karena itu contoh praktiknya bisa rutin, insidental, maupun digital.
-
- Rutin → misalnya menyisihkan uang bulanan untuk masjid atau fakir miskin.
- Insidental → saat terjadi bencana, musibah, atau kebutuhan mendesak.
- Digital → menggunakan aplikasi perbankan, dompet digital, atau platform resmi lembaga zakat yang amanah dan transparan.
Cara Menyalurkan dengan Aman
Mengingat hakikatnya adalah memberi di jalan yang dibenarkan agama, pilihlah mekanisme penyaluran yang amanah dan transparan.
-
- Langsung → kepada keluarga, tetangga, teman yang membutuhkan.
- Melalui masjid → misalnya kotak amal atau program sosial masjid.
- Lembaga resmi → pilih lembaga terpercaya yang pelaporannya jelas dan berdampak nyata.
Baca Juga :
Kisah Inspiratif Singkat
Kisah Abdurrahman bin Auf memperlihatkan keteladanan nyata dalam berbagi tanpa mengurangi etos kerja.
Sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf, dikenal dermawan. Kekayaannya tidak menjadikannya kikir; beliau rutin memberi besar untuk umat, tanpa mengurangi kesungguhan bekerja. Kisah ini mengajarkan bahwa memberi bukan hanya milik orang kaya atau miskin—melainkan milik siapa saja yang mau berbagi dan peduli.
Kesimpulan: Membiasakan Berbagi dengan Niat Ikhlas
Penutup ini menegaskan kembali komitmen untuk berbagi secara rutin dan tepat sasaran, dimulai dari hal kecil.
Amalan ini sederhana namun berdampak besar, bagi pemberi maupun penerima. Dengan niat ikhlas dan penyaluran yang tepat, tindakan memberi menjadi jalan kebahagiaan dan solidaritas. Mulailah dari kecil—tetapkan nominal rutin mingguan atau bulanan—dan salurkan melalui kanal yang amanah dan profesional.
Ingin donasi Anda berdampak dan memberdayakan? Salurkan melalui Lazismu—lembaga yang amanah, transparan, dan akuntabel. Hubungi kantor layanan Lazismu terdekat atau kanal digital resmi kami.
FAQ tentang Infak
Apa yang dimaksud dengan infak?
Infak adalah mengeluarkan sebagian harta di jalan yang dibenarkan agama, baik untuk keluarga, tetangga, maupun masyarakat luas.
Apa bedanya infak dan sedekah?
Infak lebih menekankan pada pengeluaran harta, sementara sedekah lebih luas—bisa berupa harta, tenaga, atau kebaikan kecil seperti senyum.
Apa saja contoh infaq?
Membantu tetangga sakit, menyumbang pembangunan masjid, memberi nafkah keluarga, atau berdonasi digital untuk korban bencana.
Apa saja 4 macam hukum infaq?
Wajib, sunnah, makruh, dan haram—tergantung tujuan serta cara menyalurkannya.
Editor : Sholikin Al-Afasy
Butuh Bantuan?
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar Zakat, Infaq, Sedekah dan Fidyah silahkan Hubungi Kami!