KENDAL – Harapan besar tengah disemai di Desa Genting Gunung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Wilayah ini diproyeksikan menjadi sentra alpukat unggulan yang tidak hanya menopang ekonomi warga, tetapi juga menjaga kestabilan tanah dari ancaman bencana. Mewujudkan visi tersebut, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Wilayah Jawa Tengah menggelar aksi nyata bertajuk “Penanaman Bibit Pohon Alpukat dan Peletakan Batu Pertama Laboratorium Riset” pada Ahad pagi (14/12/2025).
Baca juga : Menjawab Tantangan Lingkungan dan Konservasi Lahan Kritis, Lazismu bersama Mitra Tanam 2000 Pohon
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung khidmat di area Lahan Konservasi Alam setempat. Hadir secara langsung rombongan manajemen Lazismu Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ketua Badan Pengurus, Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI., Ak., CTA, ACPA, CertDA. Turut mendampingi jajaran eksekutif, di antaranya Manajer Area Suprapto, S.H., M.M., dan Manajer Operasional Samsudin, S.Sos., M.M., beserta sejumlah staf dari divisi program dan media Lazismu Wilayah.

Sinergi lintas sektoral terlihat kental dalam acara ini dengan kehadiran Lazismu Pusat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Lazismu Kendal, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), serta Kelompok Tani Desa Genting Gunung sebagai mitra strategis di lapangan.
Agenda utama kegiatan meliputi penanaman bibit pohon alpukat secara simbolis dan peletakan batu pertama pembangunan Gazebo yang akan difungsikan sebagai Laboratorium Riset Tani. Pemilihan tanaman alpukat bukan tanpa alasan. Tanaman keras ini dikenal memiliki akar kuat yang efektif menahan struktur tanah pegunungan, sehingga menjadi solusi tepat untuk pelestarian alam dan mitigasi bencana longsor. Di sisi lain, nilai ekonomis buah alpukat diharapkan mampu mendongkrak pendapatan petani lokal.
Anggota Badan Pengurus Lazismu Pusat, Artati Haris, M.Si., yang turut hadir meninjau lokasi, memberikan apresiasi tinggi terhadap program integratif ini. Ia menegaskan bahwa merawat bumi adalah bagian tak terpisahkan dari nilai-nilai keislaman yang diusung Muhammadiyah.

“Lazismu dan Muhammadiyah harus ikut berkontribusi aktif untuk lingkungan hidup. Program ini memiliki tujuan ganda, yakni mencegah erosi tanah dan meningkatkan perekonomian petani. Ini adalah bagian dari jihad Muhammadiyah untuk menjaga alam,” ujar Artati Haris dalam sambutannya.
Melalui pembangunan Laboratorium Riset di lokasi tersebut, Lazismu berharap para petani tidak hanya sekadar menanam, tetapi juga mendapatkan edukasi dan pendampingan teknis yang memadai. Dengan demikian, semangat pelestarian alam dapat berjalan beriringan dengan produktivitas pertanian yang modern dan berkelanjutan.
Aksi nyata di Genting Gunung ini menjadi bukti bahwa Lazismu tidak hanya fokus pada penyaluran bantuan karitatif semata, namun juga serius menggarap program pemberdayaan jangka panjang yang menyentuh aspek ekologi dan ekonomi umat secara simultan.










Butuh Bantuan?
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar Zakat, Infaq, Sedekah dan Fidyah silahkan Hubungi Kami!