Respons Tragedi Sungai Lusi, PWM dan Lazismu Jateng Turun Langsung Kuatkan Keluarga Korban

Kunjungan Lazismu Jateng ke rumah duka korban tragedi Sungai Lusi Blora

BLORA – Tragedi Sungai Lusi yang mengakibatkan tenggelamnya santriwati MBS Tahfidzul Qur’an Al Maa’uun menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah. Merespons musibah tersebut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bersama Lazismu Jawa Tengah dan Lazismu Blora melakukan kunjungan takziah langsung ke kediaman keluarga korban pada Sabtu (13/12/2025).

Baca juga : MDMC-LAZISMU Banjar Serahkan Bantuan Banjir Ke Tanah Laut

Pendampingan Psikososial Pasca Tragedi Sungai Lusi

Kunjungan solidaritas ini dipimpin oleh Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Jateng, Ikhwanushoffa, didampingi oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Blora, Farid, serta Manajer Lazismu Blora, Deni. Kehadiran rombongan bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan dukungan psikososial, serta memetakan kebutuhan mendesak bagi keluarga yang ditinggalkan akibat tragedi Sungai Lusi ini.

Dalam pertemuan dengan keluarga inti korban, Lazismu tidak hanya mendoakan para almarhumah, tetapi juga mengajak keluarga untuk saling menguatkan. Ikhwanushoffa menekankan pentingnya peran lingkungan pesantren dan warga sekitar dalam memberikan dukungan moral di masa-masa sulit ini.

Edukasi Keselamatan Belajar dari Tragedi Sungai Lusi

Selain memberikan penguatan, momentum ini juga digunakan untuk mengevaluasi dan mengingatkan pentingnya peningkatan standar keselamatan. Lazismu berharap tragedi Sungai Lusi menjadi pelajaran bersama agar aktivitas luar ruang bagi santri, khususnya di area sungai saat musim hujan, dilakukan dengan prosedur keamanan yang lebih ketat dan terukur.

Peristiwa nahas di Kelurahan Kedungjenar ini terjadi pada Kamis pagi (11/12/2025). Sebanyak delapan santriwati terseret arus saat beraktivitas di tepi sungai. Operasi pencarian yang melibatkan tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan Basarnas resmi dihentikan pada Jumat (12/12/2025) setelah seluruh korban ditemukan.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengonfirmasi bahwa dari delapan korban, tiga santriwati berhasil selamat, yakni Fatma Azya Azzahira, Aqiella Ghasany, dan Raisha Afiqa Maulida. Sementara lima santriwati lainnya dinyatakan meninggal dunia, yaitu Chika Permata Meylani, Sulistiyana Rofiatun, Asyifa Fitria Ramadhani, Nur Cahyati, dan Nuriita Aprila Sari.

Saat ini, Lazismu Blora tengah mengoordinasikan langkah lanjutan bersama pihak pesantren untuk memberikan pendampingan jangka panjang bagi keluarga terdampak tragedi Sungai Lusi. PWM dan Lazismu Jateng berkomitmen mengawal proses pemulihan duka ini melalui mekanisme respons kemanusiaan yang terukur.

Editor: Ghulam