Amalan Sunnah yang Dianjurkan Selama Bulan Muharram: Awali Tahun dengan Cahaya Iman

amalan sunnah muharram

Sobat Lazismu, tahukah kamu bahwa kita baru saja memasuki bulan yang sangat istimewa? Ya, bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriah—sekaligus salah satu dari empat bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Muharram bukan sekadar penanda waktu, melainkan momen emas untuk mengawali hidup yang lebih berkah, lebih baik, dan lebih dekat dengan Allah. Mari kita manfaatkan setiap hari di bulan ini untuk menanam benih kebaikan dan memperkuat ikatan spiritual kita dengan Sang Pencipta.

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.  Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)

Mengapa Bulan Muharram Disebut Bulan Allah?

Rasulullah SAW menyebut Muharram sebagai “Syahrullah” (Bulan Allah). Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim)

Penyebutan ini menunjukkan kemuliaan dan keistimewaan luar biasa dari bulan Muharram. Di bulan ini, setiap kebaikan diganjar berlipat ganda, dan setiap dosa diperberat. Ini adalah saat terbaik untuk kembali, memperbaiki diri, dan memperbanyak amal shaleh.

Yuk, Sambut Muharram dengan Amalan Sunnah yang Menginspirasi!

  1. Puasa Tasu’a dan Asyura (9 & 10 Muharram)

Inilah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Puasa di tanggal 10 Muharram (Asyura) menghapus dosa selama setahun yang lalu. Beliau juga menyarankan puasa sehari sebelumnya (Tasu’a) agar berbeda dari kaum Yahudi.

“Aku berharap kepada Allah, puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”  (HR. Muslim)

  1. Perbanyak Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Kalau belum mampu puasa Daud, tak mengapa. Mulailah dari puasa Senin-Kamis, atau puasa ayyamul bidh (13, 14, 15 Muharram). Niat yang kuat dan usaha yang tulus akan membuka banyak pintu pahala.

  1. Sedekah dan Membantu Sesama

Bulan ini adalah momen terbaik untuk berbagi cinta dan kepedulian. Sisihkan sebagian rezekimu untuk anak yatim, dhuafa, atau orang-orang terdekat yang membutuhkan. Sedekah di bulan haram seperti Muharram berpahala lebih besar.

  1. Memberi Makan kepada Fakir dan Yatim

Di Hari Asyura, Rasulullah mencontohkan untuk berbagi makanan sebagai bentuk syukur. Bukan hanya memberi, tapi juga mendatangi dan menyapa mereka dengan kasih sayang adalah cermin akhlak mulia yang harus kita teladani.

  1. Menyambung Silaturahmi

Awal tahun adalah saat yang pas untuk merajut kembali hubungan yang renggang. Ajak sahabat, kerabat, atau bahkan tetangga yang lama tak disapa untuk saling memaafkan dan mempererat ukhuwah.

  1. Perbanyak Dzikir, Doa, dan Istighfar

Lembutkan hati kita dengan memperbanyak dzikir dan istighfar. Gunakan waktu-waktu sepi di pagi atau malam hari untuk berdialog dengan Allah, memohon ampun, dan meminta kekuatan agar istiqamah di jalan-Nya.

  1. Membaca dan Merenungi Al-Qur’an

Bulan ini juga sangat baik untuk kembali dekat dengan Al-Qur’an. Baca dan tadabburi ayat-ayat tentang hijrah, kesabaran, dan perjuangan para nabi. Biarkan firman-Nya menjadi cahaya yang menuntun langkah hidup kita.

Baca Juga :

Sejarah Hari Asyura: Kisah Nabi Musa yang Penuh Pelajaran

Hari Asyura (10 Muharram) menyimpan sejarah agung. Di hari itu, Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Rasulullah SAW sangat menghormati hari tersebut dan berpuasa sebagai bentuk syukur.

“Kami lebih berhak terhadap Musa daripada mereka, sabda beliau. (HR. Bukhari)

Kisah ini mengajarkan bahwa pertolongan Allah selalu datang di saat tepat, selama kita sabar dan yakin.

Hati-Hati: Hindari Amalan yang Tidak Sesuai Sunnah

Sayangnya, masih ada sebagian umat yang menjalankan ritual menyimpang di bulan Muharram, seperti menyakiti diri sendiri atau mengaitkan Muharram dengan kesialan. Padahal, Islam tidak mengajarkan hal-hal seperti itu.

Mari kembalikan ibadah kepada sunnah Rasulullah SAW, agar kita tidak tertipu oleh kebiasaan yang menyesatkan.

Muharram: Saat yang Tepat Memulai Perubahan

Apa resolusimu tahun ini? Lebih rajin puasa? Lebih disiplin salat? Ingin mulai sedekah rutin?

Tak perlu muluk-muluk. Langkah kecil yang dilakukan terus-menerus jauh lebih baik daripada niat besar yang tak pernah dikerjakan.

Muharram adalah titik awal yang indah untuk memperbarui niat, memperkuat iman, dan memperbanyak amal yang mendekatkan kita kepada surga-Nya.

 

FAQ Seputar Amalan Sunnah Bulan Muharram

  1. Kapan puasa Asyura dilakukan?

Tanggal 10 Muharram. Dianjurkan juga puasa sehari sebelumnya (9 Muharram) sebagai puasa Tasu’a.

  1. Apakah puasa Asyura wajib?

Tidak wajib, tapi sangat dianjurkan dan memiliki pahala besar.

  1. Apakah anak-anak boleh diajak puasa Asyura?

Boleh, asalkan sesuai dengan kemampuan mereka. Bisa menjadi latihan spiritual yang menyenangkan.

  1. Apa saja amalan selain puasa di bulan Muharram?

Sedekah, memberi makan anak yatim, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan silaturahmi.

  1. Apa manfaat memperbanyak istighfar di bulan ini?

Istighfar membersihkan hati dan membuka pintu rezeki serta kemudahan dalam hidup.

  1. Apakah Muharram bulan sial?

Tidak. Muharram adalah bulan Allah yang penuh keberkahan. Keyakinan bahwa ini bulan sial adalah mitos yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Penutup: Muharram, Titik Awal Menuju Hidup Lebih Berkah

Sahabat, mari kita jadikan bulan Muharram sebagai awal perubahan menuju hidup yang lebih bermakna. Di bulan yang penuh cahaya ini, Allah membuka pintu rahmat-Nya lebar-lebar. Jangan sia-siakan!

Awali tahun baru hijriah ini dengan tekad baru. Mulai dari amalan sunnah yang sederhana, tapi istiqamah. Karena dari hal kecil itulah, perubahan besar akan lahir.

“Barang siapa yang memulai langkah menuju Allah, maka Allah akan berlari mendekatinya.”

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat keberkahan, ampunan, dan cinta dari-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.