Rakorwil Lazismu Jateng 2025 Dorong Inovasi & Kolaborasi untuk Dampak Sosial dan SDGs

Blora, 13 September 2025 — Lazismu Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) pada 13–14 September 2025, bertema “Kolaborasi Penguatan Inovasi untuk Pencapaian Dampak Sosial dan SDGs.” Agenda dua hari yang berlangsung di Pendopo Bupati Blora dan Azana Garden Hill Resort Blora ini diikuti 150 peserta mewakili 35 Lazismu Daerah dan 17 Kantor Layanan, termasuk unsur Badan Pengurus Pusat, jajaran eksekutif, dan pimpinan kantor layanan Lazismu.

Rakorwil 2025 menjadi momen strategis untuk mengevaluasi program, memperkuat sinergi, dan merumuskan terobosan dalam pengelolaan zakat di Jawa Tengah. Dalam Rakorwil ini peserta akan mendapatkan materi penting meliputi Penguatan Fiqih Zakat dan Qurban, Penguatan Pengelolaan Keuangan, Fundraising by Program, serta Kolaborasi Program dan Penguatan Inovasi. Materi dirancang untuk memperkuat tata kelola dan percepatan dampak.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., Bendahara PWM Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Prof. Sofyan menekankan pentingnya kolaborasi yang terukur untuk memperluas manfaat sosial.

“Muhammadiyah sudah bekerja pada 14 dari 17 indikator SDGs—tinggal melengkapi agar dampaknya kian luas. Kami mendukung fundraising by program dan kemitraan Lazismu–Baznas demi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI. Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah, memaparkan capaian terbaru sekaligus arah baru penghimpunan.

“Target Ramadan 2025 Rp67,5 miliar, alhamdulillah realisasi mencapai Rp75 miliar (111%). Kami beralih ke fundraising by program agar capaian dan dampak lebih terukur; RendangMu tembus ±Rp8 miliar dan QurbanMu Rp78,5 miliar (146%),” terangnya.

Baca Juga:

Dari Lazismu Pusat, A. Imam Mujadid Rais, M.IR. (Ketua Badan Pengurus), menegaskan orientasi pada dampak yang dapat diukur.

“Program Lazismu harus berdampak nyata—bukan sekadar formalitas—dan diukur dengan LFA serta SROI. PR kita adalah mengangkat mustahik menjadi muzakki dan memperbaiki capaian indeks dampak,” tegasnya.

Pengukuran menggunakan Logical Framework Approach (LFA) dan Social Return on Investment (SROI) memastikan setiap rupiah donasi diolah secara profesional dan menghadirkan manfaat yang terukur bagi masyarakat.

Pemilihan Blora sebagai tuan rumah merefleksikan perhatian Muhammadiyah terhadap potensi daerah. Peserta juga mengikuti Blora Culture Show di Stadium Seni Budaya Tirtonadi dan Car Free Day di Alun-Alun Blora sebagai ruang silaturahmi dan promosi kearifan lokal.

Bupati Blora, H. Arief Rohman, menyoroti kontribusi tata kelola zakat bagi pembangunan daerah:

“Zakat berkontribusi nyata pada SDGs; kemiskinan Blora turun dari 11,42% menjadi 10,58%. Dengan tata kelola transparan, penghimpunan Baznas kini sekitar Rp1,5 miliar per bulan; kami siap bersinergi dengan Lazismu,” ungkapnya.

Sebagai penguatan ekosistem kelembagaan, Lazismu Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada para amil se-Jawa Tengah yang menunjukkan kinerja, inovasi, dan kolaborasi terbaik sepanjang tahun terakhir. Apresiasi ini menjadi penyemangat untuk terus peduli, berbagi, dan memberdayakan.

Melalui Rakorwil 2025, Lazismu Jawa Tengah berharap lahir kesepahaman dan komitmen bersama untuk mewujudkan tata kelola zakat yang inovatif, sinergis, dan berdampak nyata bagi masyarakat, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Editor: Sholikin Al-Afasy