Langkah Kecil di Bandarharjo, Harapan Besar untuk Kemandirian UMKM

SEMARANG – Mewujudkan kemandirian UMKM menjadi agenda penting di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara. Sebagai langkah awal, Tim Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Eks Karesidenan Semarang Raya telah melakukan asesmen lapangan untuk memetakan tantangan dan potensi yang ada.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (13/10/2025) ini bertujuan merumuskan program intervensi yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Tim Lazismu berdialog dengan pelaku usaha untuk program kemandirian UMKM di Bandarharjo.

Tantangan Nyata Menuju Kemandirian

Asesmen dengan tema “Modal Finansial Masyarakat Kelurahan Bandarharjo” ini mengungkap sebuah kerentanan. Hasil sementara menunjukkan, sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup pada dua sektor utama: pekerja pabrik dan pelaku UMKM skala kecil.

Masalahnya, mayoritas dari mereka hanya memiliki satu sumber penghasilan utama tanpa adanya diversifikasi pendapatan.

Ilham, salah satu anggota Tim Lazismu Eks Karesidenan Semarang Raya, menjelaskan kondisi ini menimbulkan risiko ekonomi yang tinggi, terutama saat menghadapi situasi mendesak.

“Kebanyakan warga memang punya satu pekerjaan tetap, misalnya buruh pabrik. Kalau mereka kehilangan pekerjaan, otomatis penghasilan keluarga langsung terhenti. Hal ini yang menjadi perhatian kami,” jelas Ilham.

Kondisi ini secara langsung menghambat tercapainya kemandirian UMKM dan ketahanan finansial keluarga. Survei juga menemukan, dari sisi perlindungan finansial, mayoritas warga hanya mengandalkan BPJS Kesehatan dan belum memiliki proteksi lain dari risiko ekonomi.

Baca Juga:

 

Suara Pelaku UMKM: Modal dan Pemasaran Jadi Kendala

Tantangan menuju kemandirian ini dirasakan langsung oleh para pelaku usaha lokal. Ibu Yanti, pemilik usaha katering dan makanan ringan selama enam tahun, mengakui usahanya sangat membantu ekonomi keluarga, namun ia butuh dukungan lebih.

“Usaha katering ini sebenarnya bisa membantu ekonomi keluarga, tapi tantangannya banyak. Kadang pesanan sepi… Kami butuh pendampingan supaya bisa mengatur keuangan dan memasarkan produk dengan lebih baik,” ujar Ibu Yanti.

Senada dengan itu, Ibu Atik, pelaku UMKM katering lainnya, menuturkan bahwa keterbatasan modal dan akses pasar masih menjadi kendala utama yang menghalangi usahanya berkembang.

“Kalau ada modal tambahan, kami bisa beli peralatan yang lebih baik dan menambah variasi menu. Tapi selama ini ya hanya mengandalkan uang hasil jualan. Belum bisa pinjam ke bank karena takut tidak bisa bayar,” ungkapnya.

 

Asesmen Lazismu: Merancang Intervensi Tepat Sasaran

Mendengar aspirasi dan melihat kondisi riil inilah, Tim Lazismu yang terdiri dari perwakilan enam wilayah dan Kantor Layanan Aisyiyah Jateng—menegaskan pentingnya asesmen sebelum program digulirkan.

“Kami tidak ingin intervensi yang bersifat umum dan tidak tepat sasaran. Karena itu, langkah pertama yang penting adalah asesmen — kami turun langsung untuk mendengar, melihat, dan mencatat apa saja masalah serta potensi yang ada di masyarakat,” tegas Ilham.

Menurutnya, data dari lapangan ini akan menjadi pijakan fundamental bagi Lazismu dalam merancang program pemberdayaan yang efektif dan sesuai kebutuhan lokal.

“Kami berharap, hasil survei ini dapat menjadi pijakan bagi Lazismu untuk mengembangkan program yang membantu masyarakat meningkatkan kemandirian finansial, terutama bagi pelaku UMKM dan pekerja yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” tambahnya.

Dari temuan lapangan, Lazismu mencatat adanya potensi besar dalam sektor UMKM di Kelurahan Bandarharjo. Namun, potensi itu perlu ditopang dengan penguatan kapasitas, literasi keuangan, serta dukungan modal dan akses pasar.

“Fokusnya pada penguatan modal finansial dan pemberdayaan ekonomi, supaya masyarakat tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang,” kata Ilham.

Ia menambahkan, Lazismu berencana menjalin kerja sama dengan pihak kelurahan, lembaga keuangan mikro, dan perguruan tinggi untuk bersama-sama mewujudkan harapan besar akan kemandirian UMKM di Bandarharjo.