Derita Rusdi Di Bulan Penuh Berkah

LAZISMUJATENG. ORG – ika kaum muslimin pada umumnya bergembira dengan akan datangnya bulan Ramadhan, tapi tidak dengan *Rusdi Wasito*. Pria 57 tahun ini, menyambut datangnya bulan puasa tahun ini dengan kesedihan yang mendalam.

Bersama keluarga dan beberapa tetangganya, warga dukuh Jurang Blimbing yang berlokasi tepat di belakang gedung H Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip Tembalang ini, tiba-tiba harus kehilangan rumahnya.

Peristiwa itu terjadi tepat tiga hari menjelang satu Ramadhan. _”Cethanipun rikolo dinten senin wage, sewelas dinten kepengker mas_” tutur Rusdi kepada Nur Sodiq dari Lazismu Kantor Layanan Banyumanik Kota Semarang yang mengunjunginya beberapa waktu lalu.

Meski ada tulisan larangan masuk lokasi yg ditempel di pagar seng, tapi ada celah yang bisa dilewati. Akhirnya Lazismu bisa masuk tanpa hambatan.

Dari luar lokasi tampak hanya puing-puing bekas bangunan berserakan. Tidak tampak aktivitas didalamnya.

Namun ketika Lazismu mencoba masuk hingga ke tengah-tengah lokasi tampak seorang kakek uduk termenung dibawah pohon dengan pakaiannya tampak lusuh. Ternyata dialah Rusdi Wasito. Tak lama kemudian ikut mendekat istri, anak dan menantunya yang baru saja datang dari menjemput sang cucu yang masih duduk di sekolah dasar.

IIhwal raibnya rumah Rusdi dan 4 KK lainnya bermula dari alat berat yang didatangkan satpol PP kota Semarang Senin (14/5) lalu untuk mengeksekusi lahan yang diklaim milik Undip tersebut .

Tidak butuh waktu lama, rumah-rumah diatas lahan seluas 3000 meter persegi itu rata dengan tanah. Tidak ada bangunan tersisa sedikitpun kecuali sumur. Kamar mandipun juga turut hancur.

Karenanya, empat KK kini harus hidup dalam kondisi kegelapan pada malam hari. Rumah yang dibongkar itu dihuni Rusdi Wasito (57) bersama saudara-saudaranya, Kamidi (58), Ngadiono (64), dan Wardiono (55).

Diantara para korban pembongkaran paksa itu, hanya Rusdi dan keluarga serta menantu dan cucunya yang tetap bertahan di lokasi karena tidak ada pilihan lain. Berlantai tanah dan beratap langit.

Sementara korban lain, yang ditemui Lazismu di lokasi mengaku kalau malam terpaksa menginap di rumah saudara.

Secara hukum kasus ini, telah menarik perhatian LBH Ikadin Jateng dan LSM lain yang saat itu berjumpa dengan Lazismu.

Terlepas pihak mana yang benar dalam nasalah ini, pihak Undip atau Rusdi Cs, bagi lazismu ini adalah masalah kemanusiaan.

Maka Kamis (24/5) Direktur Lazismu Jateng H.Agus Alwi Mashuri dengan ditemani Kepala Lazismu Kantor Layanan Banyumanik dan tiga mahasiswa Undip yang tergabung dalam IMM, mengantar bantuan kepada keluarga tersebut. Bantuan yang diberikan berupa kain terpal dan bahan makanan seperti; Beras, Mie Instan, Gula Pasir, Minyak Goreng, Kurma dan minuman ringan.

Berkali-kali Rusdi mengungkapkan rasa haru terimakasihnya atas bantuan dari para donatur Lazismu itu. Dia juga mendoakan semoga Allah membalas kebaikan para donatur Lazismu dengan pahala berlipat ganda. (Nur Shodiq)